Kehadiran klinik ini, bukan sekadar menambah jumlah fasilitas kesehatan, tetapi merupakan sebuah terobosan signifikan yang dilengkapi dengan teknologi operasi mata mutakhir, Phacoemulsification, Klinik Nusa Ina menjadi pionir layanan bedah mata "tanpa jahitan dan tanpa perdarahan" di wilayah tersebut, sebuah lompatan besar dalam standar pelayanan kesehatan mata di kawasan Indonesia Timur.
Tim Medis Komprehensif dan Layanan Unggulan.
Klinik ini didukung oleh sumber daya manusia yang mumpuni. Pimpinan layanan, dr. Elna Anakotta, Sp.M., M.H, didukung oleh dua dokter umum, dr. Gratia Nanlohy dan dr. Pratami Rieuwpassa. Tim klinis diperkuat oleh enam perawat, dua ahli farmasi, satu refraksionis (ahli kacamata), satu asisten okuler, satu petugas rekam medis, satu tenaga kesehatan lingkungan, serta tim administrasi dan keamanan.
Layanan yang diberikan mencakup:
1. Pemeriksaan mata umum dan komprehensif.
2. Layanan resep dan fitting kacamata.
3. Berbagai jenis operasi mata mayor dan minor.
4. Khusus untuk operasi katarak, klinik mata Nusa Ina menggunakan teknologi Phacoemulsification, di mana lensa mata yang keruh dihancurkan dengan gelombang ultrasonik dan disedot keluar melalui sayatan mikroskopis sehingga tidak memerlukan jahitan. dr Elna Anakotta dalam wawancara kepada media ini menyatakan bahwa, pihaknya mampu menangani sebagian besar masalah mata, kecuali untuk kondisi super-spesialis tertentu yang memang memerlukan keahlian sub-spesialis di bidangnya, seperti retina atau bedah saraf mata yang kompleks, yang mungkin masih perlu dirujuk ke pusat layanan tersier.
Menurut dr. Elna, kasus penyakit mata yang paling dominan di Maluku masih diduduki oleh Katarak, yang merupakan penyebab kebutaan terbanyak dan dapat disembuhkan. Namun, yang sangat memprihatinkan adalah tingginya angka cedera mata traumatis akibat pekerjaan.
"Banyak masyarakat kita, khususnya para pengrajin dan pekerja, yang menggunakan gurinda tanpa memakai kacamata safety atau kacamata pengaman, sehingga partikel logam, debu, dan serpihan batu beterbangan dengan kecepatan tinggi dan dapat menusuk atau menggores kornea mata. Cedera ini bukan hanya menyakitkan, tetapi dapat menyebabkan infeksi serius, jaringan parut permanen, dan bahkan kebutaan," tegasnya.
dr. Elna menekankan bahwa, pencegahan adalah kunci. Kacamata safety bukan aksesori, tapi kebutuhan wajib. Investasi kecil ini melindungi aset terbesar kita, yaitu penglihatan. Sekali rusak, seringkali tidak bisa dikembalikan 100% seperti semula.
Pada kesempatan wawancara ini, Dr. Elna Anakotta memberikan beberapa kata sebagai bagian dari edukasi, penting bagi masyarakat memahami beberapa hal mendasar tentang kesehatan mata:
Phacoemulsification Teknik ini adalah standar emas operasi katarak modern. Keunggulannya pemulihan sangat cepat (pasien bisa pulang beberapa jam setelah operasi), penglihatan kembali baik dalam hitungan hari, risiko astigmatisma (silinder) paska-operasi minimal karena sayatan kecil, dan tidak perlu rawat inap lama.
Jangan Anggap Sepele Cedera Mata
Jika terkena benda asing, jangan dikucek! Mengucek justru dapat mendorong benda lebih dalam. Tutup mata dengan pelindung longgar (seperti gelas plastik) dan segera cari pertolongan medis. Petugas medis akan mengeluarkannya dengan alat steril dan memberikan antibiotik untuk mencegah infeksi.
Pemeriksaan Mata Rutin
Seperti halnya medical check-up, pemeriksaan mata rutin penting untuk mendeteksi dini penyakit seperti glaukoma (yang merusak saraf mata secara diam-diam) dan diabetic retinopathy (kerusakan mata akibat diabetes).
Deteksi dini mencegah kebutaan permanen
Katarak Bukanlah Selaput
Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata alami, layaknya kaca jendela yang menjadi buram. Operasi adalah satu-satunya cara mengatasinya dengan mengangkat lensa keruh dan menggantinya dengan lensa tanam buatan (intraocular lens/IOL) yang jernih.
Kehadiran Klinik Mata Nusa Ina adalah sebuah cahaya harapan baru. Ia tidak hanya menyembuhkan, tetapi juga membawa misi edukasi dan pencegahan, membangun kesadaran bahwa menjaga penglihatan adalah tanggung jawab setiap individu, didukung oleh layanan kesehatan yang berkualitas dan mudah dijangkau. (Nicko Kastanja)
Posting Komentar