Resok Minta Bupati SBB Proaktif Terhadap Program Ketahanan Pangan dan Agromarine

Piru (1/5/2025), saatkita.com - Kekecewaan terhadap kinerja Pemda SBB diungkapkan oleh salah satu Tokoh Masyarakat, Atus Resok yang menyoroti tidak proaktifnya Pemda SBB terhadap program Ketahanan Pangan yang merupakan salah satu Asta Cita dari Presiden-RI, Prabowo Subianto sehingga menimbulkan kekecewaan dari sejumlah pihak.

Resok dalam rilisnya pada Kamis, (1/5/2025) menyatakan, untuk  memperkuat Ketahanan Pangan di Maluku, semestinya Pemda SBB juga  berperan terhadap program dari Pemerintah Pusat, pasalnya untuk Program Ketahanan Pangan ini saja  Pemda Malteng sudah mengajukan diri untuk pengembangan kegiatan tersebut, bahkan sudah ke Jakarta untuk melakukan pembicaraan.

Menurut Resok, dari pengamatannya saat ini adalah, Gubernur, Bupati dan Walikota di Maluku sedang berupaya melakukan koordinasi dengan Pemerintah Pusat untuk mengajukan diri menjalankan program Pempus dan melobby anggaran untuk kemajuan pembangunan di daerahnya, tetapi Bupati SBB malah sibuk mengurusi kegiatan-kegiatan serimonial yang tidak penting.
 
Untuk Itu Resok meminta Bupati SBB harus mengeluarkan kebijakan yang menunjukkan kepeduliannya terhadap pengembangan Ketahanan Pangan di Kabupaten SBB lewat bantuan, Bibit, Pupuk dan Pestisida pembasmi tanaman dan juga alat-alat pertanian  seperti zonder untuk membuka lahan.

Sedangkan terkait pengembangan program AgroMarine di SBB, Resok meminta Bupati SBB untuk  jemput bola di Jakarta dengan melobi Kementrian Kelautan dan Perikanan  agar Pempus bisa memprogramkan bantuan kapal tangkap ikan dan peralatan lainnya, yang memadai  sesuai karakteristik lautan kita, yang  luas, kadang ombak besar.

"Laut SBB sebenarnya kaya akan sumber daya kelautan, tetapi tidak membawa perubahan yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat disitulah letak permasalahannya," cetus Resok.

Resok mengungkapkan, dengan semangat visi misi Bupati dan Wakil Bupati berbasis AgroMarine diharapkan, pengembangan potensi pertanian dan perikanan bisa dikembangkan secara tepat mandiri dan berbasis kearifan lokal, dengan  begitu SBB bisa dinyatakansiap menjemput Maluku Integrated Port (MIP). (Nicko Kastanja)
Baca Juga

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama