Dosa 22 Tahun Komunikasi Publik Menyimpang, Bupati SBB Didesak Lakukan Evaluasi Menyeluruh

Piru (16/12/2025), saatkita.com - Praktisi hukum dan pemerhati pemerintahan, Marsel Maspaitella, S.H., mendesak Bupati Seram Bagian Barat (SBB) untuk segera melakukan evaluasi total terhadap pola komunikasi publik Pemerintah Daerah dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dinilai semakin menjauh dari prinsip good governance.

Menurut Marsel, komunikasi publik Pemda SBB saat ini lebih menyerupai alat pencitraan kekuasaan (good branding) ketimbang sarana pertanggungjawaban kinerja kepada masyarakat.

“Komunikasi publik pemerintah seharusnya menyampaikan data, indikator kinerja, dan dampak kebijakan kepada rakyat. Yang terjadi di SBB justru sebaliknya, OPD dipakai sebagai etalase pujian simbolik terhadap pejabat,” tegas Marsel Maspaitella, S.H.

OPD Bukan Alat Pencitraan

Marsel menilai, penggunaan kanal resmi OPD—termasuk dinas teknis—untuk menampilkan figur pejabat dengan narasi pujian tanpa penjelasan substansi kinerja, berpotensi melanggar etika administrasi pemerintahan.

“Ini bukan soal suka atau tidak suka kepada pejabat. Ini soal fungsi negara. OPD itu instrumen pelayanan publik, bukan alat membangun citra personal atau politik kekuasaan,” ujarnya.

Ia menambahkan, praktik tersebut dapat mengarah pada maladministrasi, karena mengaburkan asas akuntabilitas, transparansi, kecermatan, dan kepentingan umum sebagaimana diatur dalam prinsip hukum administrasi negara.

22 Tahun Kabupaten SBB, Realitas Tak Bisa Ditutupi

Lebih lanjut, Marsel menyinggung usia Kabupaten Seram Bagian Barat yang telah memasuki 22 tahun, namun masih menghadapi persoalan struktural serius.

“Dua puluh dua tahun SBB berdiri, tapi problem tata kelola fiskal, rendahnya belanja pembangunan produktif, dan lemahnya kualitas pelayanan publik masih menjadi kenyataan. Dalam kondisi seperti ini, komunikasi publik yang dipenuhi pujian justru terasa tidak etis,” katanya.

Menurutnya, publik tidak membutuhkan slogan dan klaim prestasi tanpa ukuran, melainkan kejujuran pemerintah dalam membaca masalah daerah.

Desakan Kepada Bupati

Marsel Maspaitella secara tegas meminta Bupati SBB untuk Mengevaluasi seluruh konten dan pola komunikasi publik Pemda dan OPD, Menghentikan praktik publikasi yang bernuansa pencitraan personal pejabat, Menyusun pedoman komunikasi publik daerah berbasis data, indikator kinerja, dan kepentingan masyarakat dan Menegaskan netralitas OPD sebagai pelayan publik, bukan alat branding kekuasaan.

“Kalau katong serius bicara good governance, maka komunikasi publik harus jujur, terukur, dan berpihak pada rakyat. Pemerintahan yang kuat tidak dibangun dari pujian, tapi dari keberanian mengoreksi diri,” pungkasnya.(Nicko Kastanja)

Baca Juga

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama