Jejak Sejarah Batalyon Siliwangi: Masyarakat Minta Kodam XVI/Pattimura Menetapkan Batalion Baru TNI di Tanah Pejuang Seram Barat

Piru (21/10/2025), saatkita.com - Masyarakat Desa Tala, Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) menyampaikan aspirasi resmi kepada Kodim 1513 Seram Bagian Barat dan Kodam XVI/Pattimura agar menetapkan satuan batalyon baru TNI di wilayah Desa Tala pada Senin, (20/10).

Langkah ini dimaksudkan bukan hanya untuk memperkuat pertahanan wilayah, tetapi juga untuk menghidupkan kembali semangat sejarah dan persaudaraan antara rakyat Tala dan prajurit TNI yang telah terjalin sejak masa perjuangan mempertahankan kedaulatan NKRI di Pulau Seram.

Warisan Sejarah: Desa Tala, Tanah Pejuang dan Markas Siliwangi

Sejak pergolakan Republik Maluku Selatan (RMS) di awal tahun 1950-an, Desa Tala telah menjadi titik penting dalam operasi militer TNI, terutama bagi Batalyon Siliwangi yang dikirim dari Jawa Barat ke Pulau Seram. Di tanah inilah, para prajurit TNI dan rakyat Tala bahu-membahu menjaga keutuhan NKRI dari ancaman separatisme.

Markas Batalyon Siliwangi di Desa Tala bukan hanya menjadi pusat pertahanan, tetapi juga simbol kemanunggalan TNI dan rakyat. Dari sinilah lahir kisah-kisah heroik tentang keberanian, pengorbanan, dan cinta tanah air yang diwariskan lintas generasi. Hingga kini, jejak keberadaan pasukan Siliwangi masih hidup dalam ingatan rakyat Tala — dalam semangat gotong royong, kedisiplinan, dan kesetiaan pada merah putih.

Aspirasi Rakyat: Membangun Batalyon Baru Sebagai Penjaga Warisan Bangsa

Tokoh masyarakat sekaligus anak negeri Tala, Marsel Maspaitella, S.H., menegaskan bahwa penetapa Batalyon baru di Desa Tala akan menjadi tonggak pelestarian sejarah dan bentuk penghormatan terhadap perjuangan TNI dan rakyat Maluku.

“Tala adalah tanah perjuangan, tanah tempat darah dan keringat pejuang Siliwangi mengalir untuk mempertahankan Indonesia. Karena itu, kami dengan hormat meminta Kodim 1513 dan Kodam XVI/Pattimura untuk menempatkan satuan Batalyon baru di Desa Tala. Ini bukan hanya penguatan militer, tetapi kelanjutan dari semangat persaudaraan dan nasionalisme yang telah diwariskan oleh para pendahulu,” ujar Marsel Maspaitella.

Ia menambahkan, penetapan batalyon baru akan menjadi simbol rekonsiliasi antara sejarah dan masa depan — menjadikan Desa Tala sebagai pusat pembinaan teritorial, pendidikan kebangsaan, dan penguatan ketahanan wilayah.

“Kami tidak ingin semangat Siliwangi di Tala hanya menjadi cerita, tetapi menjadi kenyataan baru yang menjaga Maluku dari segala ancaman dan menjaga rakyat dari segala bentuk perpecahan,” imbuhnya.

Desa Strategis, Semangat Abadi

Secara geografis, Desa Tala berada di jalur strategis antara Seram Barat dan wilayah pesisir selatan, menjadikannya lokasi ideal untuk pusat pertahanan dan logistik militer. Selain itu, masyarakat Tala dikenal memiliki semangat nasionalisme tinggi serta loyalitas terhadap TNI dan NKRI yang sudah terbukti sejak masa perjuangan.

"Dengan potensi geografis dan semangat masyarakat yang tinggi, penempatan batalyon baru di Tala akan menjadi simbiosis antara kekuatan militer dan kekuatan rakyat, yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila, sejarah perjuangan, dan semangat 'TNI Bersama Rakyat, Negara Kuat', " tandasnya. (Nicko Kastanja)

Baca Juga

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama