Piru (11/9/2025), saatkita.com - Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten SBB menggelar kegiatan Launching Peta Ketahanan Pangan dan Keretanan Pangan (Food Security and Vurnerability) Atlas FSVA Tahun 2024 dan Rapat Koordinasi Penyusunan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan 2025. yang dilaksanakan di lantai 3, Ruang Pertemuan Utama Kantor Bupati SBB, Jalan JF Puttileihalat, Kota Piru, pada Selasa, (9/9/2025).
Hadir dalam kegiatan itu, Bupati SBB, Ir. Asri Arman, M.T., Perwakilan Badan Ketahanan Pangan Nasional, Dr. Tono, Sp., M.Si, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Maluku, Dr.sc.agr. drh. Faradilla Attamimi, M.T.A., P.Sc, Asisten II Setkab SBB, Jan Soukotta, S.Sos., M.Si., PLT Kadis Ketahanan Pangan SBB, Aisha Djais Ahmad, para perwakilan Dinas Kabupaten/Kota se Maluku dan peserta.
Bupati SBB, Ir. Asri Arman, M.T., dalam sambutannya menyatakan, kegiatan Launching Peta Ketahanan Pangan dan Keretanan Pangan (Food Security and Vurnerability) Atlas FSVA Tahun 2024 dan Rapat Koordinasi Penyusunan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan 2025 merupakan momen yang sangat penting, bagi warga masyarakat Seram Bagian Barat terutama masyarakat yang retan kerawanan pangan.
"Ketahanan pangan selalu menjadi isu strategis, karena pemenuhan pangan merupakan hak setiap warga pada Tahun 2025, untuk mengevaluasi pencapaian akhir ketahanan pangan, " ujarnya.
Menurut Asri Arman, peta ketahanan pangan dan keretanan pangan selalu diupdate setiap tahun, pada tingkat kabupaten dan kecamatan hingga desa, sehingga permasalahan dan tantangan yang menyebabkan terjadinya masalah pangan dapat diintervensi melalui program dan tindakan lebih tepat sasaran, efektif dan efisien.
Tidak hanya itu, Bupati menambahkan, dengan peta ketahanan pangan dan kerentanan pangan pemantauan ini, dapat lebih ditingkatkan agar laporan atas rawan pangan dapat di intervensi lebih dini.
Asri Arman menandaskan, selaku pimpinan daerah Kabupaten Seram Bagian Barat, selalu menjadi tantangan agar potret ketahanan pangan dan kerentanan pangan terkini, dapat mencerminkan kondisi dan fakta terbaru sebagai hasil dari pembangunan yang telah dilakukan.
Selanjutnya, lintas sektor perlu ditingkatkan dalam program intervensi ketahanan pangan, agar seluruh wilayah ini menjadi lumbung ketahanan pangan sehingga setiap individu menjadi cerdas aktif dan produktif.
Bupati juga, mengucapkan terima kasih kepada Badan Pangan Nasional, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Maluku maupun Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten SBB serta instansi teknis yang telah bersedia mendukung dan bekerjasama yang baik, dalam kegiatan penyusunan peta kerawanan pangan.
Semoga dengan komitmen dan kesungguhan yang telah ditunjukkan, maka, langkah selanjutnya adalah meraih keberhasilan dan meningkatkan program ketahanan pangan Kabupaten Seram Bagian Barat, sehingga masyarakat dapat terbebas dari kerawanan pangan dan akhirnya semakin mandiri, sejahtera dan berdaya saing. (Nicko Kastanja)
Hadir dalam kegiatan itu, Bupati SBB, Ir. Asri Arman, M.T., Perwakilan Badan Ketahanan Pangan Nasional, Dr. Tono, Sp., M.Si, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Maluku, Dr.sc.agr. drh. Faradilla Attamimi, M.T.A., P.Sc, Asisten II Setkab SBB, Jan Soukotta, S.Sos., M.Si., PLT Kadis Ketahanan Pangan SBB, Aisha Djais Ahmad, para perwakilan Dinas Kabupaten/Kota se Maluku dan peserta.
Bupati SBB, Ir. Asri Arman, M.T., dalam sambutannya menyatakan, kegiatan Launching Peta Ketahanan Pangan dan Keretanan Pangan (Food Security and Vurnerability) Atlas FSVA Tahun 2024 dan Rapat Koordinasi Penyusunan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan 2025 merupakan momen yang sangat penting, bagi warga masyarakat Seram Bagian Barat terutama masyarakat yang retan kerawanan pangan.
"Ketahanan pangan selalu menjadi isu strategis, karena pemenuhan pangan merupakan hak setiap warga pada Tahun 2025, untuk mengevaluasi pencapaian akhir ketahanan pangan, " ujarnya.
Menurut Asri Arman, peta ketahanan pangan dan keretanan pangan selalu diupdate setiap tahun, pada tingkat kabupaten dan kecamatan hingga desa, sehingga permasalahan dan tantangan yang menyebabkan terjadinya masalah pangan dapat diintervensi melalui program dan tindakan lebih tepat sasaran, efektif dan efisien.
Tidak hanya itu, Bupati menambahkan, dengan peta ketahanan pangan dan kerentanan pangan pemantauan ini, dapat lebih ditingkatkan agar laporan atas rawan pangan dapat di intervensi lebih dini.
Asri Arman menandaskan, selaku pimpinan daerah Kabupaten Seram Bagian Barat, selalu menjadi tantangan agar potret ketahanan pangan dan kerentanan pangan terkini, dapat mencerminkan kondisi dan fakta terbaru sebagai hasil dari pembangunan yang telah dilakukan.
Selanjutnya, lintas sektor perlu ditingkatkan dalam program intervensi ketahanan pangan, agar seluruh wilayah ini menjadi lumbung ketahanan pangan sehingga setiap individu menjadi cerdas aktif dan produktif.
Bupati juga, mengucapkan terima kasih kepada Badan Pangan Nasional, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Maluku maupun Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten SBB serta instansi teknis yang telah bersedia mendukung dan bekerjasama yang baik, dalam kegiatan penyusunan peta kerawanan pangan.
Semoga dengan komitmen dan kesungguhan yang telah ditunjukkan, maka, langkah selanjutnya adalah meraih keberhasilan dan meningkatkan program ketahanan pangan Kabupaten Seram Bagian Barat, sehingga masyarakat dapat terbebas dari kerawanan pangan dan akhirnya semakin mandiri, sejahtera dan berdaya saing. (Nicko Kastanja)

Posting Komentar