Piru (10/8/2025), saatkita.com - Tim dari Dusun Resetlemen P. Osi meraih juara lomba Perahu Manggurebe yang digelar dalam rangka menyongsong HUT Proklamasi RI Ke-80 di Kabupaten SBB.
Lomba yang dimulai dari Pantai Dusun Waiyoho, Desa Kawa, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten SBB itu diikuti oleh sejumlah dusun dan desa di Kabupaten SBB. Dalam lomba itu, tim peserta asal Dusun Resetlemen Pulau Osi, Desa Etty, berhasil mencuri perhatian publik dengan penampilan memukau, menyisihkan para peserta lainnya dan tampil sebagai kampiun.
Sejak awal lomba dimulai, sorak-sorai penonton menggema di sepanjang garis pantai. Tim Resetlemen Pulau Osi menunjukkan teknik mendayung yang kompak, kecepatan stabil, serta strategi manuver yang sulit ditandingi oleh peserta lain, ditambah dengan dukungan masyarakat yang datang langsung dari kampung asal mereka. Merekapun menambah energi juang tim ini hingga memasuki babak final.
Ketua Panitia Lomba, Jems Kapuate, dalam sambutannya, mengapresiasi kerja keras seluruh peserta, terutama Tim Resetlemen Pulau Osi yang dinilai tampil konsisten dari awal hingga akhir.
“Mereka bukan hanya mendayung cepat, tapi juga memperlihatkan semangat kebersamaan yang luar biasa. Inilah esensi dari Lomba Perahu Manggurebe,” ujar Kapuate.
Lomba Perahu Manggurebe itu juga disaksikan oleh Bupati Seram Bagian Barat, Ir. Asri Arman, M.T., yang didampingi sang Istri, Yeni Rosbayani Asri dan Wakil Bupati, Selfinus Kainama, S.Pd., juga didampingi istri, turut memberikan selamat kepada para pemenang lomba.
“Kemenangan ini adalah bukti bahwa kerja sama tim dan ketahanan mental adalah kunci kesuksesan.Semoga lomba ini dapat memotivasi generasi muda untuk terus mencintai budaya dan olahraga tradisional kita,” ujar bupati.
Selain itu, tim Resetlemen Pulau Osi juga akan diberikan hadiah berupa uang yang akan diserahkan pada puncak HUT RI nanti. Mereka berjanji akan terus berlatih agar dapat mempertahankan gelar di tahun-tahun mendatang.
Ajang Lomba Perahu Manggurebe ini, tak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi sarana pelestarian budaya maritim masyarakat Maluku, di mana keterampilan mendayung dan nilai gotong royong menjadi identitas yang terus dijaga di seantero kabupaten bertajuk Saka Mese Nusa. (Nicko Kastanja)
Lomba yang dimulai dari Pantai Dusun Waiyoho, Desa Kawa, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten SBB itu diikuti oleh sejumlah dusun dan desa di Kabupaten SBB. Dalam lomba itu, tim peserta asal Dusun Resetlemen Pulau Osi, Desa Etty, berhasil mencuri perhatian publik dengan penampilan memukau, menyisihkan para peserta lainnya dan tampil sebagai kampiun.
Sejak awal lomba dimulai, sorak-sorai penonton menggema di sepanjang garis pantai. Tim Resetlemen Pulau Osi menunjukkan teknik mendayung yang kompak, kecepatan stabil, serta strategi manuver yang sulit ditandingi oleh peserta lain, ditambah dengan dukungan masyarakat yang datang langsung dari kampung asal mereka. Merekapun menambah energi juang tim ini hingga memasuki babak final.
Ketua Panitia Lomba, Jems Kapuate, dalam sambutannya, mengapresiasi kerja keras seluruh peserta, terutama Tim Resetlemen Pulau Osi yang dinilai tampil konsisten dari awal hingga akhir.
“Mereka bukan hanya mendayung cepat, tapi juga memperlihatkan semangat kebersamaan yang luar biasa. Inilah esensi dari Lomba Perahu Manggurebe,” ujar Kapuate.
Lomba Perahu Manggurebe itu juga disaksikan oleh Bupati Seram Bagian Barat, Ir. Asri Arman, M.T., yang didampingi sang Istri, Yeni Rosbayani Asri dan Wakil Bupati, Selfinus Kainama, S.Pd., juga didampingi istri, turut memberikan selamat kepada para pemenang lomba.
“Kemenangan ini adalah bukti bahwa kerja sama tim dan ketahanan mental adalah kunci kesuksesan.Semoga lomba ini dapat memotivasi generasi muda untuk terus mencintai budaya dan olahraga tradisional kita,” ujar bupati.
Selain itu, tim Resetlemen Pulau Osi juga akan diberikan hadiah berupa uang yang akan diserahkan pada puncak HUT RI nanti. Mereka berjanji akan terus berlatih agar dapat mempertahankan gelar di tahun-tahun mendatang.
Ajang Lomba Perahu Manggurebe ini, tak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi sarana pelestarian budaya maritim masyarakat Maluku, di mana keterampilan mendayung dan nilai gotong royong menjadi identitas yang terus dijaga di seantero kabupaten bertajuk Saka Mese Nusa. (Nicko Kastanja)
Posting Komentar