Kades Hatunuru Klarifikasi Sebut Pemberdayaan Ternak Sapi Belum Berjalalan, Tapi Warga Masih Membantah

Taniwel Timur (11/7/2025), saatkita.com - Terkait Pemberitaan Proyek Pemberdayaan Ternak Sapi Fiktif Di Desa Hatunuru, Kecamatan Taniwel Timur, Kabupaten SBB, Kepala Desa Hatunuru, Melkisedek Rumaserang langsung melakukan klarifikasi ke Media ini.

Dalam komunikasinya lewat saluran telepon Whats App pada Kamis, (10/7/2025) Rumaherang menyatakan proyek pemberdayaan ternak sapi di Desa Hatunuru belum dilaksanakan, tetapi isu mengenai kabar bahwa anggaran ternak sapi itu sudah dicairkan dihembuskan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung- jawab.
"Ada salah satu penerima Isak Latualia yang mendesak PPK untuk mencairkan uang pengadaan sapi tersebut karena kepentingan keluarganya, tetapi setelah itu beredar kabar bahwa uang pemberdayaan ternak sapi tersebut sudah dicairkan," urai Rumaherang.

Menurut Rumaherang, untuk proyek pemberdayaan pengadaan sapi itu yang akan diberikan dalam bentuk sapi bukan uang dan jumlah sapi yang akan dibagikan adalah 103 ekor dengan harga Rp.4.000.000 per ekor sehingga anggaran proyek pemberdayaan ternak sapi ini Rp.412.000.000.

Kades Hatunuru ini menjelaskan, proyek pemberdayaan ternak sapi ini adalah proyek yang berasal dari Dana Desa( DD) Hatunuru Tahun 2025, dimana untuk Tahun 2025 ini baru pencairan Tahap pertama.

Setelah pencairan DD Hatunuru selesai masuk Tahap ketiga, maka proyek pemberdayaan ternak sapi itu mulai berjalan dan ternak itu akan dibagikan kepada 102 KK.

Menangapi klarifikasi ini, salah satu warga penerima bantuan sapi, Isak Latualia yang ditemui di Desa Hatunuru, pada, Jumat, (11/7/2025) menyatakan, "apa yang disampaikan Kepala Desa tidak benar, pasalnya kalau sudah pencairan tahap seharusnya memanggil masyarakat dan berembuk untuk mengatur cara pembagian ternak sapi tersebut, bukan dengan cara sembunyi-sembunyi seperti itu," ucapnya.

Masih menurut Latualia sudah banyak proyek pemberdayaan tahun sebelumnya dari Desa Hatunuru yang anggarannya sudah cair tetapi realisasi di lapangan tidak ada. (Marly Marayate)

Baca Juga

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama