Ratu Tari Artis Pendatang Baru Asal Desa Nyampir Lampung Timur

Jakarta, jalurseleberiti.com,-
Ratu Tari pemain sinetron, kelahiran Lampung (10/6/84), sebelum terjun kedunia entertain sebagai pemain sinetron dikenal sebagai pengusaha Boutique.

Usaha Boutique dengan brand ‘Butiq cantiq
pada saat itu sangat maju, dengan beberapa toko antara lain di Thamrin City, Pertokoan Tanah Abang.

Ratu Tari, sarjana sastra Inggris, sebelum buka usaha Boutique memulai usahanya dengan bisnis online, usaha bisnis onlinenya pun maju pesat bahkan banyak pesanan dari luar negeri, dan akhirnya membuka usaha Boutique ‘Butiq Cantiq’

Usaha Boutiquenya berjalan sekitar 5 tahun hingga mendapat tawaran untuk bermain sinetron “waktu itu dilingkungan rumah saya ada shooting sinetron dan pada saat itu ada agency yang butuh pemain ibu-ibu sebaya saya, lalu saya menerima tawaran main sinetron dan itulah awal saya mengenal dunia peran”. kenangnya.

Kuasa Illahi adalah sinetron pertama dimana Ratu Tari mulai mengenal dunia peran dengan judul sinetron ‘Susu Kedelai Beracun’ disinetron pertamanya Ratu Tari mengatakan sebelumnya belum ada pengalaman di dunia peran.

Ratu Tari mengenal dunia seni sudah dari masa anak-anak suka menyanyi dan sewaktu masih tinggal di Lampung sudah bercita-cita menjadi pemain film.

“semasa saya masih di Lampung kurang lebih 18 tahun yang lalu, kalo saya nonton sinetron saya kadang berfikir kapan bisa main sinetron seperti mereka yang saya tonton di tv”.

Mimpi menjadi artis pun kini jadi kenyataan, walau dengan rendah hati Ratu Tari menuturkan “saya belum dibilang aktris karena masih taraf belajar”.

Sejak bermain dalam sinetron Kuasa Illahi banyak tawaran untuk shooting dan banyak yang mengajak untuk casting, sampai saat ini sudah banyak sinetron yang dimainkannya, “di sinetron saya pernah main bareng Elma Theana, Bang Novi Chandra, Afdal dan beberapa artis senior yang main di salah satu stasiun televisi”.

Ratu Tari juga pernah ikut casting di Sinema Art untuk sinetron Cinta Suci dan akhirnya main di sinetron Cinta Suci berperan sebagai Ijah sebanyak 15 episode, walau diawal sinetron ditawari sebagai dokter namun batal yang akhirnya berperan sebagai Ijah.

Ratu Tari mengakui berperan sebagai Ijah penuh tantangan, “berperan sebagai Ijah saya harus kalem dan santun dan itu ternyata tidak mudah walau hanya di sinetron, tapi panggilan Ijah melekat pada diri saya sampai sekarang bahkan banyak yang memanggil saya Ijah”.

Setelah main di sinetron Cinta Suci, Ratu Tari ikut casting lagi di Sinema Art dan lolos untuk bermain sinetron Samudera Cinta bahkan sampai sekarang saya masih main di sinetron Samudera Cinta sebagai kawan arisan Mamah Novi.

Di Sinema Art juga Ratu Tari pernah bermain di sinetron Anak Langit, berperan sebagai dokter dan bermain selama 4 episode.

Satu hal yang membuat Ratu Tari bangga adalah dapat tawaran dari salah satu produser untuk main di film layar lebar Zumriah, berperan sebagai Ibunya Zumriah “Zumriah dalam film itu sebagai Pemeran Utama dan saya sebagai Ibunya Zumriah, Alhamdulillah saya bisa main di film layar lebar”

Ratu Tari setelah itu bermain di sinetron Cinta Terlarang “di sinetron Cinta Terlarang buat Ratu Tari sangat surprise karena sinetron Cinta Terlarang viral dalam seminggu sinetron itu diupload di YouTube telah ditonton sebanyak 5 juta kali, padahal itu diproduksi setahun lalu, “peran saya antagonis di sinetron itu sebagai ibu yang kejam dengan Judul Ibu Yang Tega Menjual Anak Kandungnya Untuk Membayar Hutangnya”.

Ratu Tari yang punya hobi menyanyi sudah dari kecil, terutama lagu-lagu dangdut, ada beberapa pencipta lagu yang menawarkan kepada saya untuk rekaman, salah satu Ovo Basalamah dan saya pernah rekaman dengan Ovo Basalamah.

Ratu Tari mengatakan belum lama ini dia dipertemukan dengan Master Joe Thunder dan menawarkan untuk rekaman jadi kawan duetnya Master Joe Thunder untuk membawakan lagu-lagu yang bernuansa Betawi dan baru-baru ini Ratu Tari dan Master Joe Thunder mengeluarkan dua single sekaligus yg berjudul Cinta Dan Jakarta dan Ngidam eM eL.(Red)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama